Trikali Ke Serial

Trikali Ke Serial

Release Date of Razia Sultan TV Show

The Hindi drama TV show Razia Sultan was released on 1st March, 2015. All episodes of the TV series are available for streaming on the ZEE5 OTT platform.

FAQs about Razia Sultan TV Show

Disney juga punya sebuah serial animasi klasik berjudul Recess yang bercerita tentang kegiatan dan keisengan yang dilakukan oleh sekelompok anak kelas 6 SD

Plot of Razia Sultan TV Show

The story of this Hindi TV show revolves around the life of Razia Sultan who was made ruler by her father Sultan Iltutmish despite having many sons. The son of Sultan and Shah Turkan, Rukn Uddin Firoz is an arrogant man who humiliates people. One day, Razia clashes with Rukn Uddin in the public market leading to bitter enmity between the two. The son of Sultan and Qutub Begum is Shehzaadah Naasir. During Eid celebrations, Qutub Begum and Shah Turkan ask Sultan for the Subedaari of Delhi for their respective sons, to which he responds by favouring Shah Turkan, much to Razia’s dislike. The story further shows how Razia Sultan had to overcome various odds on her journey to the Delhi Sultanate. She has to face and outsmart several conniving and murderous men, and fight to free female slaves from a slave market wherein she herself gets imprisoned. Razia Sultan’s hard resolve to beat all obstacles in a heavily male-dominated mediaeval society has been brilliantly portrayed in the show.

Bagaimana jika ada sebuah sekolah khusus yang mendidik muridnya untuk menjadi sebuah super hero? Hal inilah yang coba diangkat oleh serial anime My Hero Academia

Serial anime Assassination Classroom, bercerita tentang sebuah kelas khusus yang anak-anaknya memiliki misi untuk menghabisi wali kelas mereka yang merupakan sebuah percobaan biologis dan memiliki kemampuan super

Q1. Did the Razia Sultan TV show win any awards?

Ans. Though it did not win any awards, the historical TV show was nominated for the 2015 Indian Telly Award for Best Mythological/Historical Series.

Razia Sultan Cast and Crew

Pankhuri Awasthy Rode - Razia Sultan

Rohit Purohit - Malik Altunia

Saurabh Pandey - Jamal-ud-Din Yaqut

Sooraj Thapar - Shams-ud-din Iltutmish

Khalida Turi - Qutub Begum

Mohit Abrol - Nasiruddin Mahmud

Seema Kapoor - Shamshad Begum

Sambhavna Seth - Shah Turkan

Ankit Arora - Rukn Uddin Firoz

Directors - Mukesh Kumar Singh, Arif Ali Ansari, Hasnain Haiderabadwala, Manish Singh, Kamal Monga

Creative Directors – Prakriti Mukherjee, Amol Soorvey

Producers – Siddharth Kumar Tewary, Gayatri Gill Tewary, Rahul Kumar Tewary

Editors – Paresh Shah, Ayan B Hashmi

1. The drama TV show Razia Sultan was initially introduced by Bollywood superstar Shah Rukh Khan as “Sutradhar”.

2. The song “Mere Maula” was sung by Supriya Joshi, who has sung over 300 songs in her career.

TOKOH UTAMA KELEWAT PASIF

Kebanyakan tokoh utama dari suatu cerita biasanya memiliki kekuatan atau keunikan tersendiri agar serialnya tetap hidup. Di serial yang sebelumnya yaitu Death Note, Tsugumi Ohba dan Takeshi Obata sukses membuat pembaca saling adu argumen perihal karakter Light yang sangat mendominasi serial. Namun, berbeda dengan Platinum End.

Mirai Kakehashi selaku pemeran utama di sini menurut gue kayak makan gaji buta. Di awal cerita memang mendominasi sih, bagaimana kehidupan masa kecilnya, struggle dia untuk bertahan hidup, dll. Namun, semakin menuju pertengahan serial, karakter Kakehashi ini semakin lenyap oleh karakter lainnya.

Kemunculan Mukaido Nanato (salah satu kandidat Tuhan) malah menarik perhatian gue daripada tokoh utamanya. Struggle dia lebih kompleks dan tujuan utama dia di serial ini begitu jelas, yaitu membuat keluarganya bahagia dengan cara apapun. Ini berbeda dengan sikap Kakehashi yang sangat plin-plan dengan prinsipnya.

BACA JUGA: 6 ALASAN KENAPA KALIAN HARUS NONTON ANIME 'DAN DA DAN' DI NETFLIX!

Karakter Uryuu Kanade (salah satu kandidat Tuhan) yang bisa dibilang sebagai antagonis utama dalam serial ini juga menyingkirkan keberadaan tokoh utama.

Episode yang memunculkan karakter Kanade ini malah menghilangkan prinsip yang dipegang oleh Kakehasi, yaitu tidak boleh membunuh. Namun, pada akhirnya Kakehashi malah membantu Mukaido untuk membunuh Kanade.

Kanade di sini malah menghidupkan cerita yang begitu membosankan pada awalnya. Itulah kenapa karakter ini menyingkirkan peran Kakehashi sebagai pemeran utama.

Yang bikin keselnya lagi tuh Kanade cuma keluar beberapa episode aja, tapi dia menguasai jalan cerita. Jadi gue agak bingung, sebenarnya Kakehashi ini pemeran utama apa figuran.

CERITA YANG DIANGKAT

Nggak jauh beda sama Death Note yang berbau Ketuhanan, serial ini juga mengangkat isu tentang menjadi Tuhan. Yep, menurut gue sih nggak ada masalah dengan cerita yang dibawakan karena gue punya prinsip kalau anime atau manga itu ceritanya hanya imajinasi si penulis. Namun, bagi sebagian orang serial ini tuh hanya omong kosong belaka. Kenapa bisa begitu?

Di awal series menceritakan turunnya 13 malaikat ke bumi untuk memilih manusia sebagai kandidat calon Tuhan dan mereka menyeleksi calon kandidat tersebut dalam kurun waktu 999 hari.

Namun, betapa konyolnya malaikat tersebut karena menghasut manusia untuk menggunakan panah yang bisa membunuh siapa saja sesuai kehendak kandidat itu sendiri.

Ini bertentangan dengan sebagian orang yang percaya bahwa manusia itu diciptakan oleh Tuhan, tapi di cerita Platinum End malah Tuhan yang terbuat dari manusia.

BACA JUGA: ‘ONE PIECE TAMAT DI 2025’ HANYA MITOS, INILAH 4 ALASANNYA!

Di episode 19 juga muncul karakter bernama Yoneda Gaku (salah satu kandidat Tuhan), seorang profesor jenius yang tidak percaya akan adanya Tuhan.

Yoneda lebih percaya dengan teori yang ia temukan dan ia percaya bahwa Tuhan itu hanya terbuat dari imajinasi atau kepercayaan manusia aja.

Cerita yang diangkat ini sangat tidak relevan di kehidupan masyarakat yang sebagian percaya akan adanya Tuhan. Banyaknya omong kosong masalah Ketuhanan di serial ini membuat para penontonnya me-review buruk. Perpaduan cerita yang disuguhkan sama karakter utamanya yang plin-plan emang bikin bingung sih mau dibawa ke arah mana.

Kesuksesan Death Note sebenarnya ada baik dan buruknya sih. Di satu sisi, mangaka mendapat pujian dan mendapatkan kepercayaan masyarakat bahwa karya selanjutnya akan menjadi masterpiece. Di sisi lain, ekspektasi masyarakat yang begitu tinggi ini pula yang menjadi boomerang bagi mangaka itu sendiri.

Animasi di dalam Death Note memang sangat bagus, studio Madhouse sukses membuat serial ini menjadi legenda. Ini berbeda dengan Platinum End yang kualitas animasinya masih kurang sempurna. Banyak adegan yang menggunakan CGI menjadi minus tersendiri bagi gue.

Mungkin beberapa dari kalian yang tau pembuatan animasi di anime ini memang sangat menguras tenaga dan waktu. Teknologi CGI hadir menjadi penolong para animator agar karyanya bisa dinikmati dalam waktu dekat.

Namun, menurut gue alangkah baiknya Platinum End tidak menggunakan teknologi ini. Udah ceritanya aneh, CGI-nya maksa banget pula, pantesan rating-nya jelek.